Sabtu, 02 Januari 2016

Time Management

Anda punya banyak jadwal? Bagaimana Anda merangkumnya? Atau menyusul kegiatan-kegiatan tersebut? Misalkan seperti hari Senin, apa yang Anda biasanya kerjakan? Dan bagaimana Anda mengaturnya setiap harinya?

Itulah yang di sebut pembagian waktu. Atau management waktu, biasanya anak-anak kuliah seperti kita. Banyak kegiatan, baik dari kampus, non akademik, luar bahkan kegiatan yang menjadi kebiasaan kita. Atau istilahnya hobi. Lagipula, masa-masa kuliah, masa-masa kita dituntut menjadi lebih aktif. Dengan memperbanyak jadwal kita yang padat. Memang, terdengar seperti 'sok sibuk', belum kerja saja sudah seabrek jadwalnya.

Namun, masalahnya banyak sekali tugas-tugas yang tertunda. Dan beberapa hal lain yang kadang kita lalaikan. Kadang, kita lupa atau memang tidak pernah tahu kapan akan melakukan hal tersebut. Sehingga membuat pekerjaan yang lain terhambat. Seperti misalnya, ini waktunya belajar atau mengerjakan tugas kelompok. Tapi, kita malah asyik bermain game di dunia maya. Bagaimana dengan tugas kita, pasti akan terabaikan begitu saja. Dan pada saat deadline, kita ribut sendiri. Mengerjakan tugas itu suntuk malam. Padahal, jelas-jelas kita dulu punya waktu lenggang. Kenapa tak di manfaatkan?

Okey, tidak punya jadwal untuk mengaturnya. Baiklah, saya juga punya masalah dengan pembagian waktu. Atau memanajemen waktu, saya bahkan mungkin lebih berat dari yang anak kost atau anak rumahan. Karena saya tinggal di pondok, jadi saya harus bagi waktu antara kampus, ponpes, dan kegiatan di luar itu. Apalagi saya juga mengikuti beberapa ukm dan organisasi yang cukup padat jadwalnya. Sehingga, mengakibatkan saya mengesampingkan kampus dan ponpes. Terutama, saat kegiatan ukm itu berjalan bersamaan dengan kegiatan di pondok.

Sungguh! Saya bingung dalam mengaturnya. Apalagi ketika harusnya saya belajar, saya malah sibuk mengikuti kegiatan organisasi. Dan ketika tiba di pondok yang harusnya mengikuti kegiatan di sana, saya malah mengerjakan tugas saya. Sehingga, membuat jadwal saya terlihat berantakan. Apalagi kampus, kalau tugas sudah selesai tapi kadang karena larut malam mengerjakannya alias kebut. Saya jadi terlambat dan kadang absen dalam kelas. Membuat saya tidak konsentrasi juga kalaupun diperbolehkan masuk.

Awalnya, saya mencoba menuliskannya ke dalam notebook saya. Kapan saya mengerjakan tugas, kapan saya bermain dengan teman-teman, atau berlatih dan berkumpul di ukm dan organisasi. Dan seterusnya. Namun, karena saya sering tidak membawa notebook dan kadang juga malas membukanya. Membuat saya jadi hampar perjalanan harian saya.

Kemudian, saya coba tuliskan besar-besar di dinding kamar saya. Kapan saya harus bangun pagi, untuk bisa mengikuti kegiatan di pondok. Kapan saya harus balik ke pondok setelah seharian di kampus, agar dapat sholat magrib berjamaah. Sayangnya, itu sering terlupakan begitu saja. Karena kadang tak sempat kubaca. Bahkan, ingat pun tidak.

Dan pada akhirnya, saya coba gunakan yang lebih efektif. Aplikasi di laptop? Susah untuk membawanya kemana-mana, lagipula siapa juga yang bisa ON terus dengan benda serba guna tersebut. Meskipun dibandingkan dengan handphone saya lebiih memilih laptop. Ya, satu-satunya adalah di Evernotee. Sebuah aplikasi di android yang bisa menyimpan banyak hal. Termasuk tentang management waktu saya. Selain itu, saya juga selalu pasang alarm dengan nama 'Bangun, Ngaji' dan 'Balik,Jamaah' maksudnya ya kalau jam 4.00 itu saatnya saya bangun untuk mengaji. Kemudian balik pondok kurang lebih jam 5 untuk bisa sholat magrib berjamaah. Juga, saya menandai di kalender saya. Soal meeting dan hal-hal penting seperti deadline tugas kapan terakhir di kumpulkan.

Sehingga membuat saya lebih pandai mengatur waktu sehari-hari saya. Saya jadi tidak telat bangun pagi, terus hadir saat kegiatan di pondok. Saya juga lebih on time tiba di pondok pada sore harinya setelah seharian di kampus. Saya juga tidak terlambat lagi mengumpulkan tugas, dan bisa belajar dengan maksimal. Selain itu, kegiatan di luar kampus juga saya bisa meladeninya sebisa mungkin sesuai jadwal. Dan tidak menubruk jadwal lainnya.

Mungkin hanya itu yang bisa saya bagikan. Tentang pengalaman saya dalam membagi waktu. Apa cerita Anda?