PENGALAMATAN
A. IP
Address
Internet
Protocol Address adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit yang
di pakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan
internet yang menunjukkan alamat dari komputer berbasis TCP/IP.
B. Domain
Name
Domain
Name adalah salah satu bagian yang membentuk IP Address pada Internet. Terdiri
dari dua bagian atau lebih yang dipisahkan oleh tanda titik. Bagian paling
kiri menunjukkan tujuannya. Contohnya :
WWW menunjukkan web server mail. Bagian kanan menunjukkan tipe site. Contohnya
: gov menunjukkan negara asal site, misalkan id menunjukkan negara Indonesia.
Itu digunakan untuk mengidentifikasi server komputer di jaringan komputer yang
tergabung dalam internet.
Awal
berkembangnya internet, satu sistem bernama IP Address digunakan untuk
memberikan alamat pada masing-masing server. IP Address ini berupa deret angka,
contohnya : 208.77.188. 166. Jadi jika user internet hendak mengakses satu data
di satu server dia perlu mengetikkan alamat IP Address tersebut.
Namun,
seiring perkembangannya, terjadi suatu masalah. Pengalamatan dengan angka-angka
tersebut di nilai kurang manusiawi. Kebanyakan orang kesulitan menghafal
digit-digit angka tersebut, makanya muncullah ide untuk memberikan alias
menggunakan alfabet yang lebih manusiawi dan mudah diingat.
Contohnya
: IP Address satu server 208.77.188. 166. Karena mengetikkan digit-digit angka
itu dirasa kurang efektif. Maka dibuatlah domain name www.example.co.id
sebagai alias dari 208.77.188. 166. Siapapun yang mengakses www.example.co.id
, secara otomatis akan diarahkan ke server
beralamat 208.77.188. 166.
C. DNS
DNS
(Domain Name System) adalah sebuah sistem yang menerjemahkan alamat domain
menjadi IP Address. Tanpa DNS komputer tidak akan tahu berapa alamat yang
digunakan. Dan jika alamat tidak diketahui maka tidak akan terjadi koneksi yang
tepat. Tiap komputer pada jaringan internet saling berhubungan dengan IP
Address saja. Jadi penting sekali keberadaan DNS. Kalau tidak ya kita perlu
menghafal beribu alamat IP. Dengan adanya DNS kita hanya perlu menghafal nama
domainnya saja, yang faktanya lebih mudah dihafal dibanding IP Address.
DNS
Server adalah server yang dapat melayani permintaan client untuk mengetahui
alamat yang digunakan oleh sebuah domain. Biasanya untuk menggunakan DNS
server, kita harus memasukkan alamat dari server tersebut dalam pengaturan IP
Address di komputer kita. Provider penyediaan jasa internet sudah menyediakan
alamat dari DNS server yang akan digunakan.
Lain
halnya jika menggunakan router, bisa membuat DNS server sendiri. Kemudian
alamat dari router tersebut bisa digunakan sebagai DNS komputer Anda. Namun,
yang berperan dalam pencarian alamat IP tetaplah DNS server yang dimiliki oleh
provider. Ketika alamat IP sebuah website sudah diketahui makan komputer akan
melakukan cache DNS. Dan akan mengingatnya sehingga jika ingin mengaksesnya
kembali tidak perlu melakukan pencarian alamat IP website tersebut.
D. IP
4 / IP 6
IP 4 (Internet Protokol 4) didefinisikan oleh The Internet Engineering Task Force (IETF) adalah
versi pertama protokol internet yang digunakan pada tahun 1981. Menggunakan
Versi 4 karena telah dilakukan 4 kali revisi pada sistem ini. Protokol ini
digunakan untuk melakukan komunikasi antar komputer. IP 4 ditetapkan dengan
panjang 32 bit, IP 4 memungkinkan 232 IP yang berarti
sekitar 4,294,967,296 protokol
komputer dapat terhubung ke internet.
Meskipun
alamat IP 4 cukup
besar dalam jumlah 32 bit, tetapi alokasi dan penggunaan tidak cukup efisien
untuk menahan pertumbuhan lalu lintas internet. Pertumbuhan masa depan internet
di pertaruhkan, karena alokasi Ipv4 yang sangat terbatas dan alokasi yang sudah
hampir habis.
Mengapa IP 6 bukan IP 5? Pada tahun
1980-an, IP 5 digunakan sebagai Protokol Percobaan dan sampai saat ini tidak
pernah digunakan. IP 5 biasanya disebut sebagai Protokol Streaming. Jadi
penerus langsung dari IP 4 adalah IP 6.
IP 6 (Internet Protokol 6) dikembangkan sejak tahun 1998.
Alamat dalam IPv6 ditetapkan 128 bit sehingga alamat IP lebih
banyak dan dapat dialokasikan untuk komputer serta perangkat lain yang
terhubung ke internet. Keuntungan digunakannya IP 6 karena menggunakan 128 bit. Jadi IP 6 dapat menampung triliun alamat.
Berikut ini Perbedaan antara IP 4 dengan IP
6 :
IP 4
|
IP 6
|
Panjang
alamat 32 bit.
|
Panjang
alamat 128 bit.
|
Konfigurasi
secara manual atau DHCP
|
Bisa
menggunakan address autoconfiguration
|
Dukungan
terhadap IPsec Opsional
|
Dukungan
terhadap IPsec Dibutuhkan
|
Checksum
termasuk pada Header
|
Checksum
tidak masuk dalam Header
|
Menggunakan
ARP Request secara broadcast untuk menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat
link-layer
|
ARP
Request diganti oleh Neighbor Solitcitation secara multicast
|
Untuk
Mengelola grup pada subnet lokal digunakan Internet Group Management protocol
(IGMP)
|
IGMP telah
digantikan fungsinya oleh Multicast Listener Discovery (MLD)
|
Fragmentasi
dilakukan oleh pengirim dan ada router, menurunkan kinerja router
|
Fragmentasi
dilakukan hanya oleh pengirim
|
Tidak
mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali
paket berukuran 576 byte.
|
Paket Link
Layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusun kembali
paket berukuran 1500 byte
|
IP 6 adalah salah satu pemicu percepatan implementasi. Kelebihannya merupakan
solusi bagi keterbatasan alamat IP 4 yang hanya 32 bit, sedangkan IP 6 dengan
128 bit memungkinkan pengalamatan yang lebih banyak. Aspek keamanan dan
kualitas layanan yang telah terintegrasikan.
Desain
autokonfigurasi IP 6 dan strukturnya yang berhierarki memungkinkan dukungan
terhadap komunikasi bergerak tanpa memutuskan komunikasi end-to-end. IP 6 memungkinkan komunikasi peer-to-peer
tanpa melalui NAT, sehingga memudahkan proses kolaborasi /
komunikasi end-to-end: manusia ke manusia, mesin ke mesin, manusia ke mesin dan
sebaliknya.
Kesimpulan :
IP 6 merupakan Pengembangan dari versi sebelumnya yaitu IP 4, dan sebagai
solusi akan keterbatasan alamat.